Click here to go to blog index

http://www.suaramerdeka.com/harian/0703/30/opi07.htm

download article

Agar Arsitek Tidak Hanya Jadi Tukang

WAJAH kota berupa arsitektur gedung dan bangunan mencerminkan pemikiran penghuninya. ''Arsitektur adalah frozen filosofi, endapan pemikiran yang mewujud menjadi arsitektur,'' ungkap Dr A Rudyanto Soesilo MSA, direktur Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang.

Menurut doktor bidang filsafat arsitektur dari UI ini, arsitektur merekam pergolakan pemikiran manusia sejak jaman primitif hingga era postmodern saat ini. Dengan menelisik arsitektur suatu jaman, kita bisa mereka-reka filsafat macam apa yang dianut pada jaman itu.

''Pada jaman primitif, manusia menganut kosmosentris. Tautan dengan nilai kosmos dan ketuhanan mewujud pada aliran arsiteturnya,'' jelasnya.

Makanya ada perbedaan tajam antara aliran arsitektur Asia klasik (Jepang, Indonesia, juga Jawa) dan Barat. Arsitektur Asia bersifat harmoni, selaras dengan alam. Tetapi Eropa senang membuat pola sejalan dengan filsafat penaklukan.

Agama pun memengaruhi arsitektur. Muncullah teoarsitektur dalam masjid, gereja, dan piramid, yang membuat manusia yang beribadah menjadi ''kecil''. ''Undhak-undhakan (tangga) Candi Borobudur itu tinggi, agak sukar dijangkau kaki manusia. Karena undhakan diperuntukan bagi kaki dewa, bukan kaki manusia'' ujarnya.

Suka-suka

Pada era arsitektur modern, mahasiswa arsitektur sering pusing menghadapi dosen killer. Kalau tidak bisa menjelaskan fungsi bagian bangunan yang tengah dirancang, langsung disalahkan.

Untunglah, kemudian lahir arsitektur postmodern yang lebih plural. Arsitek menikmati kebebasan berekspresi. ''Prinsipnya anything goes. Mau seperti apa bangunannya, suka-suka pembuatnya,'' ujar Rudi.

Arsitektur menjadi lebih berwarna. Model-model baru bermunculan. Ilmu arsitektur di bidang struktur, bahan, dan perhitungan matematis berkembang untuk menopang bentuk-bentuk dan model baru.

Menurut Rudy, sebenarnya Indonesia memiliki banyak arsitek berkualitas. Sayang tak tercatat dalam sejarah. Yang berkembang saat ini adalah arsitektur kelas mediocre, turunan dari dewa-dewa arsitek kelas dunia seperti Charles Le Corbusier, Frank Loyd Bright, Norman Foster, atau Cesar Pelli.

Merebaknya bisnis perumahan juga tak menggairahkan dunia arsitektur. Kebanyakan hanya copy-paste dari desain yang ada. Penggubah Mars Unika Seogijapranata ini menekankan pentingnya pembelajaran filsafat bagi mahasiswa. ''Agar arsitek tidak hanya bisa menjadi tukang,'' ujarnya. (Panji Satrio-32)

Keywords: Architecture as frozen philosophy

Share :
     
A. RUDYANTO SOESILO

About me :

Foto Pidato Lustrum I UnikaPidato Dies Natalis XXIX, 5 Agustus 2011Presenting Unity in Diversity ConservationCertificate of the Best paper AwardPembicara utama Seminar Arsitektur PopulisWebinar pembukan Program Doktor Arsitektur Digital

 

  Facebook account

Untuk para pengagum kehidupan, pemikiran, seni, musik dan arsitektur yang berkarya, belajar, mengagumi, mencintai dan ingin menyemaikan nya.

 :

Dr.Ir.A.Rudyanto Soesilo MSA

Lecturer - Architect - Composer 

 :

 :

NB: bila anda membuka blog ini, beri koment n alamat email anda agar dapat berdiskusi, Nuwun